BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan IPTEK
terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media
kesehatan. Media komputer dimanfaatkan dalam kesehatan karena memberikan
keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media kesehatan lainnya yaitu
kemampuan komputer untuk berinteraksi secara individu dengan mahasiswa.
Perkembangan komputer sampai saat ini sangat pesat, sebelum mengenal komputer
seperti saat ini, 5000 tahun yang lalu di Asia kecil orang menemukan alat yang
disebut Abacus dan dianggap sebagai awal mula komputer. Pada tahun 1642, Blaise
Pascal menemukan kalkulator roda nomerik untuk membantu ayahnya melakukan
perhitungan pajak. Tetapi alat ini memiliki kelemahan, yaitu hanya sebatas
melakukan penjumlahan. Komputer sendiri di artikan Hamacher sebagai mesin
penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima input digital kemudian
memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan dimemorinya dan menghasilkan
output berupa informasi.
Menurut Nasotion(2001),
komputer dibagi menjadi beberapa generasi. Yaitu generasi pertama (1953-1958),
generasi kedua(1958-1966), generasi ketiga (1966-74), generasi keempat
(1974-1982), dan generasi kelima (1982-sekarang). Dengan perkembangannya yang
semakin canggih, maka sampai saat ini banyak dirasakan manfaatnya dalam
berbagai bidang kehidupan. Salah satu manfaat komputer adalah dalam bidang
kesehatan misalnya pengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Komputer
yang kita gunakan untuk mengukur suhu kita namakan dengan termometer. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi juga bermanfaat dalam pendidikan, salah
satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer, dalam penggunaannya menurut
Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model pembelajaran berbantuan
komputer, yaitu model latihan dan praktek (drill and practice), model penemuan
(problem solving), dan model permainan (game).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dan khusus dari pembuatan makalah
ini, yaitu:
1.
Tujuan umum dari pembuatan
makalah
ini adalah untuk mendapatkan nilai tugas dari dosen mata
pelajaran.
2.
Tujuan khusus
a. Memberi
pengetahuan tentang Kasus Terkini Dalam Penerapan IT di Bidang Kebidanan kepada mahasiswa kesehatan
khususnya kebidanan.
b. Memberi
pengembangan pendidikan mengenai Kasus Terkini Dalam Penerapan IT di Bidang Kebidanan.
1.3 Manfaat
Adapun
manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
a.
Guna
menambah wawasan mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalammakalah ini
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Manfaat Komputer dalam Bidang Kesehatan
Media merupakan alat
yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan
alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan
yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Kata media itu sendiri
berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium “ yang
berarti “ pengantar atau perantara “, dengan demikian dapat diartikan bahwa
media merupakan wahana penyalur informasi tentang kesehatan.
Kit Lay Bourne ( 1985 :
82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa bungkusan
berita-berita semua, mahasiswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari
pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan
cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa.
Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan
verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak menggunakan media
dimana kondisi mahasiswa tidak siap, akan memperbesar peluang terjadinya
verbalisme.
Sasaran penggunaan media
adalah agar mahasiswa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu
memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan
variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan
mudah mengerti dan mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh dosen kepada
mereka.
2.2 Penerapan
Teknologi dalam Kebidanan
1.
Ultrasonografi ( USG )
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz- 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan USG diawali dengan penemuan
gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar
tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang
kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang
kedokteran pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan
untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekitar tahun 1990-an
memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan
gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada
pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik
akan melalui proses sebangai berikut, pertama, gelombang akan diterima
transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer
sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser
yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga
dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga
saat ini.
Pada saat ini USG dalam kebidanan, bertujuan untuk membantu
mendiagnosis perkembangan janin pada setiap trimester. Pada
kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya
kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi, menentukan
kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan
penyebab pendarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya
kehamilan ekstipok), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di
luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut
jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai
jumlah air ketuban, menetukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin,
memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin
apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan
adanya tumor.
USG berperan sangat penting dalam
perkembangan medis. Seiring kemajuan zaman, perkembangan USG juga makin
canggih.
Dulu pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan patah-patah. Tapi sekarang dengan resolusi yang lebih detail akan tampak gerakan janin yang lebih halus (smooth), fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Dulu pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan patah-patah. Tapi sekarang dengan resolusi yang lebih detail akan tampak gerakan janin yang lebih halus (smooth), fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan
ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Detak
jantung janin normal permenit yaitu : 120-60x / menit Pemeriksaan denyut
jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
a.
Takikardi berat; detak jantung diatas
180x/mnt
b.
Takikardi ringan: antara 160-180x/mnt
c.
Normal: antara 120-160x/mnt
d.
Bradikardia ringan: antara 100-119x/mnt
e.
Bradikardia sedang: antara 80-100x/mnt
f.
Bradikardia berat: kurang dari 80x/mnt
2. Fetal Doppler
Adalah merupakan alat
yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip
pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai
deteksi rahim harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta harga
yang sangat terjangkau untuk dimiliki.
3. Eye Protector Photo
Therapy
Adalah alat bantu yang
diigunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan
dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan
media sinar agar tidak menggangu penglihatan bayi yang akan diperiksa.
4. Robotic Surgery
|
Dengan kemajuan teknologi sekarang
ini banyak penyakit-penyakit yang sudah dapat disembuhkan, begitu juga dengan
penyakit yang memerlukan pembedahan. Pembedahan terbuka sekarang sudah mulai
dikurangi dengan ditemukannya alat Minimal Invasif seperti Laparoskopi
sehingga resiko operasi terbuka dapat dikurangi seperti infeksi,
kehilangan darah yang banyak, perawatan yang lama dll. Salah satu pengembangan
untuk minimal invasive yang jauh lebih maju dengan pembedahan menggunakan robot
adalah RoboticSurgery.Robotic Surgeryadalah bentuk dari pengembangan
teknologi kedokteran yang menggunakan sistem robot untuk membantu prosedur
pembedahan. Walaupun bersifat robotik yang dilengkapi komputer, sistem ini
tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam pembedahan, jadi dokter ahli
masih berperan dalam tindakan operasinya.
Ahli bedah menggunakan sistem
komputer untuk mengontrol lengan robot dan ujung-efektor, dan dapat juga
menggunakan telemanipulators untuk inputnya . Salah satu keuntungan dari
menggunakan metode komputerisasi adalah bahwa dokter bedah tidak harus hadir di
kamar operasi, ahli bedah bisa saja berada dimana saja diseluruhi dunia,
dan ini memungkinan untukmelakukan operasi jarak jauh. Dalam kasus operasi
terbuka yang sekarang menggunakan instrumen dari baja, untuk meregangkan iga
dapat lebih halus apabila dilakukan dengan robot, gerakan umpan balik yang
terkendali dapat dilakukan dibandingkan dengan memakai tangan
manusia.Tujuan utama dari instrumen hebat tersebut adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan trauma jaringan yang biasanya didapatkan pada operasi
terbuka.Keterampilan ini dapat didapat oleh ahli bedah dengan malakukan
pelatihan hanya beberapa menit saja.
ΓΌ KEUNTUNGAN ROBOTICSURGERY
Karena harga dari mesin ini sangat
mahal dan, tentunya harganya juga mahal. Di Asia Tenggara Singapore yang
mempunyai mesin ini pertama kali. Untuk Indonesia RS. Bunda Jakarta adalah yang
pertama.Keuntungan utama dari robotic surgery adalah :
1. Beberapa
keuntungan utama dari operasi robot adalah lebih presisi
2. Sayatan
yang lebih kecil
3. Mengurangi
kehilangan darah
4. Waktu
penyembuhan lebih cepat, mempersingkat lama rawat paska operasi
5. Angka
kesakitan lebih rendah
6. kepuasan
terhadap hasil operasi lebih tinggi
Keuntungan lainnya dibandingkan
dengan manipulasi biasa adalah perbesaran tiga dimensi dan lebih ergonomis.
Penggunaan robot juga meminimalisasi gangguan pembedahan akibat getaran tangan
dokter saat membedah atau menjahit untuk menutup luka.
ΓΌ APLIKASI
DALAM MEDIS
Robotic
Surgery di dunia sudah sangat luas dan dilakukan untuk berbagai cabang ilmu
seperti Kebidanan, Onkologi, Urologi, Bedah Thorax, Bedah Orthopedi, namun
untuk di RS. Bunda Jakarta, untuk langkah awal tindakan yang dapat dilakukan
adalah :
1. Myoma
Uteri
2. Kista
Ovarium
3. Hysterektomi
(angkat rahim)
4. Kanker
Prostat
5. Kanker
Usus
6. Inkubator
Peran teknologi informasi dalam dunia kebidanan sangat lah
penting untuk di implementasikan. Karena kita tahu, teknologi informasi sangat membantu
dalam segala aspek kehidupan. Dengan teknologi informasi dalam dunia kebidanan,
misalnya dengan website yang berisi tentang informasi kebidanan, banyak orang
akan tahu dan mudah mengakses dimana saja dan kapan saja. Disamping itu,
website juga bisa sebagai alat iklan untuk para bidan. Untuk para ibu hamil ,
website kebidanan bisa dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi tentang tips
ibu hamil. Teknologi informasi kebidanan juga bisa dijadikan alat untuk
menghimbau kepada para ibu hamil , misalnya dengan iklan di TV yang
memberitahukan apa saja yang harus dilakukan ibu hamil dsb. Dengan teknologi
informasi , kebidanan di Indonesia akan mengalami peningkatan , baik dari segi
pemberitahuan informasi, ataupun sebagai media iklan bagi para bidan.
Inkubator Bayi, dalam proses
persalinan, bayi yang dilahirkan dengan bobot yang rendah disebut dengan bayiprematur.
Ketika masih dalam kandungan, bayi prematur hidup dalam perut ibunya dengan
temperatur yang sama dengan temperatur tubuh ibunya (36-37°C). Ketika baru
dilahirkan, bayi prematur belum dapat menyesuaikan diri terhadap temperatur di
luarlingkungan perut ibunya. Oleh sebab itu bayi prematur harus dibantu untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru dengan meletakkannya ke
dalam inkubator. Inkubator bayi menurunkan suhu secara perlahan sehingga dapat
membuat bayi merasa nyaman. Saat ini incubator bayi yang ada di pasaran umumnya
memiliki harga yang relatif mahal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
inkubator yang ada merupakan produk impor. Oleh sebab itu, Prof. Dr. Ir.
RaldiArtono Koestoer, DEA dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Indonesia mencoba untuk mengembangkan dan membuat inkubator bayi
dengan harga yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas tinggi. Pengembangan
inkubator bayi ini berawal saat Prof. Raldi mengunjungi rumah kakaknya pada
tahun1989. Ketika itu kakaknya membawa sebuah inkubator bayi yang telah rusak.
Mulailah Prof. Raldimempelajari kerusakan- kerusakan pada inkubator tersebut.
Kemudian kakaknya berkata, “Kenapa tidak kamu saja yang membuat inkubator ini?”
Dan dari sanalah Prof. Raldi mulai berfikir untuk mengembangkan inkubator bayi.
Setelah menjalani berbagai macam penelitian, akhirnya pada tahun 2002 inkubator
bayi tersebut selesai dibuat. Selanjutnya, inkubator ini memasuki proses
pabrikasi sehingga inovasinya terus berkembang dengan pesat. Permintaan akan
inkubator ini pun semakin banyak sehingga SDM-nyaterus berkembang, terciptanya
lapangan kerja, dan menambah pengetahuan karena selalu berusaha untuk
berinovasi.
Untuk
membuat lingkungan yang nyaman bagi bayi prematur, suhu di dalam inkubator
diturunkan secara perlahan. Misalnya, temperatur awal di lingkungan sekitar
adalah 36-37°C, maka inkubator tersebut diatur temperaturnya menjadi 33-34°C.
Panas di inkubator ini berasal dari heater yang diletakkan dibawah inkubator,
yang kemudian dialirkan ke atas menggunakan fan. Temperatur didalam inkubator
tersebut akan tetap bertahan sesuai dengan setting-an awal karena proses
pengaturannya bekerja secara otomatis. Misalnya, jika temperatur yang
diinginkan adalah 34°C, maka jika sudah naik mencapai 34°C heater-nya akan
otomatis mati. Dan ketika temperaturnya sudah turun menjadi 33°C, maka
heater-nya akan menyala lagi. Pada dasarnya inkubator produk dalam dan luar
negeri prinsip kerjanya sama saja. Yang membedakannya adalah desainnya,
pintunya, engselnya, dan heater-nya. Kelebihan inkubator buatan Prof. Raldi ini
adalah hemat energi. Sedangkan inkubator buatan luar negeri memiliki watt yang
tinggi, sehingga membutuhkan energi listrik yang cukup besar. Hal ini
disebabkan karena di luar negeri, mereka menghadapi temperatur yang rendah.
Sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikan temperatur. Sedangkan di
Indonesia temperaturnya sekitar 28-29°C, sehingga tidak memerlukan energi yang
terlalu besar untuk menaikan temperatur.
2.3 Manfaat Teknologi dalam Kebidanan
Sebelum
berbicara mengenai manfaat dari tegnologi, maka ada sebuah proses yang harus
diketahui sebelum memperoleh manfaat dari tegnologi tersebut, yaitu penerapan
teknologi tepat guna ( TTG ). Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan.
Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat,
tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat
hambatan yang dapat menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.
Usaha
pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa
bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan
teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut Banyak
orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas,
pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah
menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana
tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat
guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada
masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut.
Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada
pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang semakin meningkat.
Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1. Dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di
barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu mengoperasionalkan dan
memanfaatkan TTG tersebut.
2. Teknologi
tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin
meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami
mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani masyarakat baik
mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat menimbulkan beban biaya
yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3. Teknologi
tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan
dan klien.
4. Masyarakat
mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5. Masyarakat
/ klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6. Hasil
diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat.
2.4 Fungsi
Tegnologi Bagi Kebidanan
Sebagai mana fungsi dari teknologi dalam
kebidanan adalah:
1.
Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2.
Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3.
Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4.
Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
2.5 Dampak Teknologi
Dalam Kebidanan
a. Dampak positif sebagai
berikut:
1.
Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka
masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien
dan efektif.
2.
Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam
kebidanan akan lebih sederhana dan mudah.
b. Dampak negatif sebagai
berikut :
1.
Jika penggunaannya teknologi tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman,
disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan
masyarakat disana.
2.
Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak
buruk terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara
yang tidak tepat.
3.
Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang
tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari ruang lingkup
kesehatan, begitu banyak pembahasan dan pengaplikasian Sistem Informasi dan
Teknologi untuk membangun atau membuat suatu sarana
kesehatan demikian pula dalam dunia kebidanan, untuk membuat RS
bersalin, poliklinik bidan, posyandu, puskesmas dll, kita dapat memanfaatkan
Sistem Informasi dan Teknologi yang ada demi membangun Sarana kesehatan yang
berkualitas dibidang kesehatan terutama dalam hal kebidanan.
Sebelum
menggunakan tegnologi, terlebih dahulu kita lakukan penerapan tegnologi tepat
guna kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya
berubah dan mengerti tentang manfaat tegnologi dan mampu menggunakan tegnologi
tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga penggunaa dari tegnologi tersebut
bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau
masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.
3.2 Saran
Teknologi
tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil yang
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan.